Sampai Kapanpun tetap Gagal Paham
Pernah gak sih kita biasa berteman, bersosialisasi, berkomunikasi dengan seseorang (bisa teman, pacar, dll), biasanya hahahihi sampai deeptalk curhat-curhatan, tiba-tiba jadi dingin, dicuekin, hingga berasa ngomong sendiri?
Yah itulah dinamika dari hablum minannaaas. Hablum artinya hubungan, mina artinya antar, an-naas artinya manusia. Betul, hubungan sesama manusia. Dalam bersosialisasi, ada dua faktor yang mempengaruhi kelanggengan hubungan antar manusia ini. Diri sendiri dan orang lain. Faktor orang lain (yang kadang akrab sama kita tapi tiba-tiba jadi dingin sama kita) ini yang gak sepenuhnya kita bisa kendaliin. Yang bisa kendalikan adalah faktor diri sendiri.
Kalau ada yang lagi akrab-akrab dengan kita atau deket-deket intens dengan kita tapi tiba-tiba dingin, cuek, dan diemin kita, coba muhasabah diri kita sendiri, alias introspekski diri. Kita pernah salah gak sama orang yang kek gitu. Bisa jadi karna kesalahannya udah fatal, permohonan maaf udah bukan solusi lagi sekalipun kita udah sholat taubat setiap malam. Kita sadar manusia bukan Maha Pemaaf dan tidak cukup dengan minta ampun kepada Allah SWT agar dosa relasi ke manusia diampuni di dunia dan akhirat.
Akhirnya sampai kapanpun bakal sulit dapet maaf dari orang yang tiba-tiba diemin kita, walaupun kita gak pernah melakukan salah apapun, walau kita seputih dan sesuci para alim ulama, sekalipun kita terpandang sebagai orang yang bersih. Tetep aja kita dipandang kotor dan hina walau kita melakukan salah ke satu orang tapi baik ke banyak orang.
Kalau sampai pada kondisi ini, kita harus menganggap ini sebuah pelajaran dan sebuah momen agar kita lebih merenung dan berpikir salah kita apa, dan apa yang harus diperbaiki. Jangan sampai kita gagal paham cara ngetreat orang lain ketika bersosialisasi. Percuma kalo hubungan kepada Allah SWT alias Hablum minallah udah mesra banget, udah nerapin nilai-nilai persaudaraan dalam Pancasila, tapi gak akur sama orang lain. Kita harus pelajari norma-norma dan bisa "beradaptasi" dengan lingkungan tanpa harus melanggar nilai agama dan aturan yang berlaku di negara ini.
Silakan tinggalkan komen kalo ada landasan teori, dalil yang shahih, ataupun hal yang perlu dkoreksi dalah tulisan ini.
Komentar
Posting Komentar