Rasisme di sepak bola


Rasisme seakan-akan tak ada hentinya. Tak hanya di masyarakat awam, di sepak bola juga terjadi, khususnya di Eropa. Ini terjadi pada laga Liverpool melawan Manchester United pada Piala FA pada 28 Januari 2012. Seorang suporter Liverpool diduga melakukan tindakan rasisme dengan melakukan gerakan seperti monyet. Pelaku yang berusia 59 tahun tersebut kemudian diinterogasi, namun akhirnya dibebeaskan dengan jaminan.


Kasus ini mengingatkan kita pada tindakan rasisme Luis Suarez terhadap Patrice Evra yang berbuah hukuman larangan bermain di delapan laga pada Oktober 2011. Suarez sempat melontarkan kata-kata bernada rasis kepada Evra. Akibatnya Suarez dinyatakan bersalah oleh FA dan menerima hukuman berupa larangan bermain di delapan laga selanjutnya.
Insiden rasis juga dialami oleh John Terry, kapten Chelsea. Terry sempat mengucapkan kata-kata bernada rasis kepadan Anton Ferdinand saat Chelsea menjamu QPR pada Premier League, Oktober 2011. Akibatnya Terry harus menjalani persidangan di Pengadilan Magistrat London Barat tentang kasus rasis yang dituduhkan kepadanya.

Ini membuktikan kalau diantara kita, banyak orang yang belum bisa memahami, menerima perbedaan antara diri kita dan orang lain. Banyak orang yang tidak memiliki kesamaan dengan diri kita. Untuk itu kita harus menerima, dan bisa memahami perbedaan, sehingga tercipta keharmonisan dalam bermasyarakat. Semoga di seluruh dunia, khususnya di Indonesia tidak ada lagi kasus rasis seperti ini. Amin...

sumber berita dan foto: http://bola.vivanews.com/news/read/284481-rasisme-kembali-marak-di-sepak-bola-eropa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Five Minutes di Tahun 2002

Ahmad Band: Ideologi Sikap Otak (ISO) 1998

The Very Best Of Sheila On 7 : Jalan Terus